Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info
Moon Lucky Charms
Code CBox milik sahabat
Mau buat buku tamu ini ?
Klik di sini

Tag Cloud

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About

Labels

Blogger news

Blogroll

animasi bergerak gif

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Mi perfil

Rabu, 10 Juli 2013

iman kepada qada dan qadar

IMAN KEPADA QADA 


DAN QADAR



I. Pengertian Qada dan Qadar

Iman kepada qada dan qadar adalah mempercayai bahwa segala sesuatu di dunia ini ditetapkan atas kehendak Allah SWT. Qada artinya ketentuan Allah atas segala sesuatu yang diucapkan. Qadarartinya ketetapan Allah SWT di zaman azali (sebelum terjadi sesuatu) bagi semua makhluk-makhluk-Nya.
Qada dan qadar merupakan rahasia Allah, hanya Allah saja yang mengetahui-Nya. Oleh karena itu, sebelum terjadi takdir kita harus berusaha sekuat tenaga (ikhtiar). Jika kita sudah berusaha ternyata kejadia itu masih menimpa kita, berarti itu sudah takdir dari Allah. Kita wajib menerimanya dengan ikhlas dan sabar.
Contoh: apabila kita mendapat nilai ulangan kurang baik, padahal kita sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan rajin tetapi tetap saja mendapat nilai yang kurang memuaskan. Oleh karena itu, kita harus menerimanya dengan ikhlas dan sabar disertai doa agar dimudahkan dan dipahamkan dalam belajar.
II. Ketentuan Baik dan Buruk dari Allah SWT.

Segala sesuatu yang ada di alam dunia ini telah ditentukan oleh Allah SWT. Allah SWT telah menentukan perjalanan alam ini sejak zaman azali. Ketentuan baik dan buruk pada manusia lazim disebut dengan qada dan qadar.
Dalam kehidupan sehari-hari, ketentuan baik dan buruk itu biasanya disebut takdir. Takdir ada dua, yaitu:
1. Takdir Mubram, yaitu takdir yang tidak dapat dicegah atau dielakkan oleh manusia walaupun dengan usaha yang bagaimana saja, seperti jenis kelamin bagi calon bayi yang telah ditentukan Allah SWT, laki-laki atau perempuan
2. Takdir Muallaq, yaitu takdir yang tergantung atas usaha atau ikhtiar seseorang, seperti kepandaian atau kebodohan seseorang tergantung pada usaha dan ikhtiarnya, yakni belajar atau tidak.
Dengan adanya takdir muallaq itu, maka diwajibkan untuk selalu berikhtiar dan berusaha dengan sungguh-sungguh dan sekuat tenaga yang ada pada diri kita guna memperoleh kebaikan-kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.


separador

0 komentar:

Posting Komentar

Categories

Followers